Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 dan UN di SMAN 57 Jakarta dalam
Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama
Teach For Indonesia
I. Bagian Awal
Kelas : LY01
Dosen : Nikodemus Thomas Martoredjo, S.S., M.M
Waktu : Kamis, 15 - 10 - 2015
Pukul : 12:30 - 15:00
Lokasi : SMAN 57 Jakarta
Tim yang hadir :
Ketua : Mikail Ghibran
Anggota :
1. Aeda Rizka Azifah
2. Dzulfiqar Darien Augusta
3. Cahya Ramadhan Pratama
4. Husni Adji Dewanta
5. Dio Ramadhani
6. Fernando
Tim yang tidak hadir : -
Mikail Ghibran (1601261222)
Cahya Ramadhan Pratama (1601259445) Husni Adji Dewanta (1601264224)
Dio Ramadhani (1601273405) Fernando (1601288054)
A. Teori
Pengambilan keputusan etis tentu saja dipengaruhi oleh berbagai faktor sesuai dengan ruang lingkup di mana keputusan etis itu dilakukan. Dalam kaitannya dengan bisnis misalnya, Farrel, Fraedrich dan Farrel (2010) mengemukakan bahwa ada empat kerangka kerja pembuatan keputusan etis dalam bisnis. Keempat kerangka itu terdiri dari intensitas isu etis, faktor-faktor individual, faktor organisasi dan kesempatan.
Menurut Farrel, Fraedrich dan Farrel (2010: 117) langkah penting pertama yang harus dilakukan untuk mengambil sebuah keputusan etis adalah mengakui bahwa ada berbagai macam alternatif pilihan yang dapat diambil oleh seseorang atau kelompok orang. Pilihan-pilhan itu berkaitan dengan para pemangku kepentingan (seperti konsumen atau stakeholder) yang berada di luar organisasi perusahaan. Mereka itulah yang pada akhirnya mengevaluasi benar atau salahnya keputusan yang dibuat. Dalam konteks ini intensitas isu etis untuk sebuah keputusan etis menjadi sangat penting. Seseorang harus mempertimbangkan seberapa besar isu etis dari masalah tersebut.
Farrel, Fraedrich dan Farrel (2010) menekankan bahwa intensitas masalah etis mencerminkan sensivitas dari individu atau kelompok kerja saat embuat keputusan etis. Dalam konteks ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi pandangan atau penilaian terhadap intensitas etis sebuah isu (Farrel, Fraedrich dan Farrel, 2010: 118). Faktor-faktor tersebut meliputi tempat kerja, keluarga, agama, sistem hukum, masyarakat, dan profesi. Faktor-faktor tersebut memiliki tingkat pengaruh yang berbeda.
Selain intesitas etis sebuah isu, faktor-faktor individual juga memainkan peranan yang sangat penting (Fraedrich dan Farrel, 2010: 118-12). Faktor individual berkaitan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip benar atau salah yanng didapat oleh seorang individu melalui proses sosialisasi dalam keluarga, kelompok-kelompok sosial, agama, pendidikan formal mereka dan bahkan gender.
Isu etis di tempat kerja biasanya meliputi kejujuran, konflik kepentingan, diskriminasi, nepotisme dan pencurian sumber daya organisasi. Sebagai contoh banyak individu menggunakan sistem komputer perusahaan untuk beberapa saat pada waktu kerja untuk kepentingan pribadi. Atau sebagian besar karyawan membatasi penggunaan waktu kerja mereka untuk penggunaan pribadi, dan sebagian besar perusahaan mungkin mengabaikan ini sebagai wajar.. Keputusan untuk menggunakan waktu kerja perusahaan untuk kepentingan pribadi merupakan salah satu conntoh keputusan etis. Cara masyarakat memandang etika individu umumnya bervariasi sesuai dengan profesi yang bersangkutan.
Faktor lain juga mempengaruhi keputusan etis adalah organisasi. Meskipun orang dapat dan melakukan pilihan etis secara individual, pilihan itu tidak pernah terjadi dalam situasi yang vakum. Di tempat kerja misalnya, nilai-nilai organisasi sering memiliki pengaruh yang besar terhadap sebuah keputusan dari pada nilai-nilai individu. Keputusan etis dalam sebuah bisnis misalnya kebanyakan dilakukan secara bersama dalam sebuah kelompok kerja dan komite, atau melalui percakapan dan diskusi dengan para pekerja yang lainnya. Para pekerja mendekati isu etis bukan hanya berdasarkan apa yang telah mereka pelajari dari latar belakang mereka melainkan juga dari orang lain dalam organisasi. Hasil dari proses pembelajaran ini sangat tergantung pada kekuatan dari masing-masing nilai pribadi.
Dalam kaitan dengan organisasi budaya perusahaan memainkan peran yang sangat penting. Budaya perusahaan dapat didefinisikan sebagai jumlah nilai, norma-norma termasuk cara menyelesaikan masalah yang dilakukan oleh semua aggota organisasi dalam perusahaan. Faktor terakhir yang mempengaruhi keputusan etis adalah peluang (oppurtunity). Peluang yang dimaksudkan disini adalah kondisi di sebuah organsasi yang membatasi atau mengizinkan perilaku eris atau tidak etis.
B. Kegiatan
Kegiatan
pendataan dan validasi realisasi 8355 dan UN di SMAN 57
Jakarta dilaksanakan pada hari yang sama dengan kegiatan KJP yaitu hari kamis, 15 Oktober 2015. Persiapan
kegiatan dilakukan seminggu sebelumnya pada tanggal 8 Oktober 2015, kami
meminta data penerima KJP, data siswa 8355, daftar pertanyaan untuk
survey siswa penerima KJP maupun untuk sekolah, dan surat jalan dari
Dinas Pendidikan DKI Jakarta di kantor TFI. Pada jam 9 pagi, kami
berkumpul di kampus anggrek Binus dan berangkat ke SMAN 57 Jakarta
dengan mengendarai sepeda motor dengan atributnya. Sebelumnya saya
sebagai ketua anggota melakukan briefing terhadap anggota untuk kegiatan
hari itu dan selanjutnya. Kami pun berpakaian rapi, mengenakan
almamater dan menjaga nama baik almamater sesuai peraturan yang
dijelaskan oleh TFI.
Jam 9.30 kami tiba di SMAN 57 Jakarta dengan selamat. Kami melakukan
persiapan dengan membawa dokumen-dokumen yang telah kami siapkan
sebelumnya. Kami mengisi daftar nama tamu yang disiapkan oleh keamanan
dipintu masuk sekolah. Kami menjelaskan tujuan kedatangan ke sekolah
tersebut, kemudian diberi tahu oleh keamanan tersebut bahwa kepala
sekolah sedang tidak ada disekolah, selanjutnya kami diarahkan ke
ruangan TU untuk informasi lebih lanjut melakukan kegiatan yang akan
dilakukan. Kami bertemu langsung dengan Operator khusus KJP yaitu Bapak
Saudin SE, MM, beliau orang yang ramah dan baik ketika menerima kami, beliau juga yang kami tanyai mengenai data 8355 dan UN perbaikan.
Kami langsung menjelaskan tujuan kedatangan dan apa saja yang harus
disiapkan oleh pak saudin. Kami berkoordinasi waktu yang tepat untuk
kegiatan survey selanjutnya, dan menyarankan agar kegiatan dapat
dilaksanakan tanggal 15 oktober, kemudian beliau menyetujui saran kami.
Kami berpamitan untuk ke sekolah selanjutnya.
Pada hari kamis, 15 Oktober, kami berkumpul di kampus Anggrek Binus, dan
berangkat pada jam 12.00. Tiba di SMAN 57 pada jam 12.30. Kami meminta
izin ke keamanan sekolah untuk ke ruang TU. Tiba diruang TU, kami
langsung bertemu dan berkoordinasi dengan pak Saudin, kemudian beliau
memanggil siswa penerima KJP, kami pun mempersiapkan segala hal dan
dokumen-dokumen. Setelah kegiatan KJP selesai kami pun langsung melakukan kegiatan 8355 dan UN perbaikan, menanyakan kepada pak saudin terkait dengan dokumen-dokumen yang kami bawa. Kami bekerja sama dalam melakukan pengecekan data 8355 dan UN perbaikan, karena melakukan waktu yang cukup lama bila melakukannya sendiri. Setelah semua kegiatan selesai, kami semua berpamitan kepada pak Saudin dan orang-orang yang ada di TU, berterima kasih untuk waktu yang disediakan oleh mereka.
C. Bukti pengisian di google docs terhadap entry data yang di dapatkan dari lapangan.
Klik gambar untuk memperbesar
Gambar 2.3.1 Validasi Pendidikan
Gambar 2.3.2 Validasi Pendidikan (lanj)
Gambar 2.3.3 Perbaikan UN
Gambar 2.3.4 Perbaikan UN (lanj)
D. Hasil survey dari narasumber
1. Survey Eksternal
Gambar 2.4.1.1 Validasi pendidikan
Gambar 2.4.1.2 UN Perbaikan
2. Survey Internal
Gambar 2.4.2.4 Form evaluasi 8355
3. Bagian Penutup
A. Hasil kegiatan
B. Kesimpulan dari hasil pendataan dan validasi 8355 dan UN
C. Kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan mengacu pada prinsip-prinsip etika profesi, yaitu prinsip tanggung jawab, hormat terhadap orang lain, prinsip otonomi, dan prinsip integritas. Dalam menjalankan suatu profesi atau kegiatan memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya, dan juga kepentingan orang lain atau masyarakat.
F. Foto
Ucapan terima kasih kepada :
Kami melakukan pendataan dan validasi terkait data 8355 dan UN perbaikan di SMAN 57. Kami mendapatkan hasil sebagai berikut: Dalam pendataan dan validasi 8355 kami mencocokan data yang disekolah dengan data yang kami terima dari dinas, hasilnya valid, tidak ada data yang berbeda satu sama lain, semua data yang ada di dinas ada dan sama dengan data yang ada di sekolah. Kami pun juga menanyakan validasi pendidikan ke sekolah, mereka memberikan jawaban bahwa mereka sudah mengisi dan sudah melakukan validasi ke web dinas sesuai dengan form validasi pendidikan yang kami bawa. Setelah itu kami melakukan pendataan peserta UN perbaikan di sekolah tersebut, kami mendapatkan data peserta yang mendapat nilai kurang dari 55,5 dan melakukan perbaikan.
B. Kesimpulan dari hasil pendataan dan validasi 8355 dan UN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil kegiatan yang telah kami lakukan adalah kecocokan data antara data dari dinas dengan data yang ada disekolah, sekolah sudah melakukan validasi terkait dengan data validasi pendidikan, dan banyak peserta didik di sekolah tersebut yang mendapat nilai yang kurang dari 55,5 dan harus melakukan perbaikan.
C. Kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan mengacu pada prinsip-prinsip etika profesi, yaitu prinsip tanggung jawab, hormat terhadap orang lain, prinsip otonomi, dan prinsip integritas. Dalam menjalankan suatu profesi atau kegiatan memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya, dan juga kepentingan orang lain atau masyarakat.
D. Perbaikan yang akan dilakukan di pertemuan selanjutnya
Perbaikan
yang akan dilakukan di pertemuan selanjutnya yaitu lebih mendengarkan
masukan atau saran dari anggota tim satu sama lainnya dan berkoordinasi
lebih baik lagi.
E. Jumlah peserta
Jumlah peserta = 40 orang.
Jumlah anggota tim = 7 orang.F. Foto
1. Kepala SMAN 57 Ibu Dra. Nurhayati Idris, M.Ed.
2. Operator khusus KJP 57 Bapak Saudin, SE, MM.
3. Staf TU SMAN 57
Referensi
Ferrell.Fraedrich.Ferrell.,
(2010), Business Ethics and Policy,
Ethical Decisions Making and Cases, South-Western: Cengage Learning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar